Putaran pamungkas gelaran Indonesia Night City Slalom(INCS) telah menyelesaikan putaran terakhirnya yang dilangsungkan 12 November 2016 bertempat pada halaman parkir Gor Satria Purwokerto. Haji Tjandra Racing Team (HTJRT) yang pada kali ini tampil lebih percaya diri dari seri sebelumnya mampu tampil brilian pada seri final ini. Meski bukan kali pertamanya HTJRT memborong piala pada gelaran kejuaraan nasional slalom, namun pertarungan HTJRT pada seri 7 ini bisa dikatakan hampir merajai.
Adrian Septianto, salah satu punggawa HTJRT berasal dari Purwokerto yang tampil tanpa beban mampu memperoleh hasil maksimal pada seri ini. Dua dari tiga kelas bergengsi yang di ikuti, Adrian mampu menguasai. Pada Kelas A, di seri ini Adrian mampu menempati posisi teratas dengan catatan waktu 54.518 dengan selisih 00.395 dengan Demas Agil yang berada di posisi ke dua.
Sedangkan Herdiko Setyaputra pada kejuaraan umum A menempati posisi ke empat dengan catatan waktu 55.570 yang terpaut tipis dengan Dika CH pada posisi tiga. Kemudian Eddy Sadikin harus berpuas diri pada posisi Sembilan dengan catatan waktu 57.128. Sepertinya Reindy Riupassa sedang tidak beruntung pada seri ini, Reindy hanya berhasil menempati posisi sebelas yang terpaut sangat tipis dengan Oldy Ardhana yang berada di posisi sepuluh.
Tidak hanya kejuaraan umum A, Adrian juga berhasil menguasai kelas A1 yang berhasil diraihnya berkat konsistensi catatan waktu Adrian di Heat 1 dan Heat 2 dengan total waktu 01:50.416. Adrian patut diacungi dua jempol pada Heat 2, dengan kondisi hujan yang membuat aspal semakin licin Adrian mampu menjadi yang tercepat dengan waktu 55.397 yang berhasil mengalahkan peslalom kawakan seperti DIka CH dan James Sanger.
Selain kelas A1, kelas A2 yang diwakilkan oleh Satria Wiharyoga yang menggunakan Honda Brio mampu menempati posisi tiga yang dikarenakan merosotnya catatan waktu Satria di Heat 2.
Pada kejuaraan Umum B yang juga dikuasai oleh HTJRT pada posisi satu sampai tiga berhasil direbut Adrian Septianto pada posisi satu dengan Mitsubishi T120SS, Reindy Riupassa menggunakan BMW M40, dan Ricky Herdiana yang menggunakan kendaraan sama dengan Adrian. Meski menurut Koh Petrus soal pada seri final ini lebih mudah dicerna dibandingkan seri Semarang, Koh Petrus hanya mampu berada di posisi tujuh karena dirasa pada seri ini dirinya kurang beruntung. Kemudian AS Dewi yang baru bergabung kembali pada seri ini hanya bisa menempati posisi delapan.
Masih dalam kelas B, HTJRT juga mampu memberikan prestasi terbaik pada kelas B2 yang merupakan kelas roda belakang yang didominasi mobil sedan. Diwakilkan oleh Reindy Riupassa dengan BMW M40 dengan memperoleh posisi satu. Untuk informasi, Reindy adalah satu-satunya pembalap HTJRT yang menggunakan mobil sedan yang berhasil menunjukkan kematangan skillnya pada seri ini.
Kembali pada Adrian Septianto, dirinya kembali merasakan manisnya podium untuk kaegori penggerak roda belakang B3. Catatan waktu Adrian dapat dibilang fantastis, pasalnya sejak Heat 1 Adrian menjadi yang tercepat dengan selisih satu detik dengan posisi dua, kemudian pada Heat 2 Adrian berhasil mencatatkan waktu 52.313 dan masih menjadi yang tercepat sehingga Adrian berhak atas podium satu pada kelas B3. Pada posisi dua juga masih ditempati oleh HTJRT dengan Ricky Herdiana yang bercatatan total waktunya 01:48.925.
Untuk kelas yang paling bergengsi atau kejuaraan umum F, tiga dari enam pembalap HTJRT yang diterjunkan berhasil memasuki sepuluh besar. Kembali dengan Adrian Septianto yang turun pada kelas F dengan Toyota Yaris berhasil memperoleh posisi dua. Adrian yang berhasil menyodok catatan waktu Demas Agil dengan catatan waktunya 52.755 berhasil bertahan cukup lama. Catatan waktu Adrian akhirnya terkalahkan oleh seorang pembalap Seeded B dari NFT dengan selisih 00.483 yaitu James Sanger. Dua pembalap lain HTJRT yang masuk sepuluh besar adalah Valentino Ratulangi dan Herdiko Setyaputra yang berada di posisi sembilan dan sepuluh.
GT Radial Indonesia Night City Slalom yang juga menyelenggarakan perlombaan khusus pembalap Seeded B kembali berhasil dikuasai kembali oleh HTJRT pada seri ini. Dua pembalap HTJRT berhasil menempati posisi tiga besar, catatan waktu Adrian Septianto yang fantastis pada kelas A1 berhasil mengantarkannya ke posisi satu, sedangkan Reindy Riupassa menempati posisi tiga dengan selisih waktu yang tipis dengan Oldy Ardhana.
Sedangkan pada kejuaraan umum pemula, HTJRT menempati posisi tiga yang diperoleh lewat Satria Wiharyoga dengan total waktu 01:55.269.
HTJRT Achilles Sengkuni yang diperkuat oleh Herdiko Setyaputra, Valentino Ratulangi, dan Adrian Septianto berhasil menempati posisi satu pada kejuaraan tim kelas A. Sedangkan HTJRT Achilles Baladewa yang diperkuat oleh Mario Claudio, Ricky Herdiana, dan Eddy Sadikin menempati posisi tiga.
Selain kejuaraan tim kelas A, HTJRT Achilles Sengkuni yang juga ikut pada kejuaraan tim kelas F harus puas menempati posisi empat yang total waktunya selisih sangat tipis dengan Hercules Intersport Troupe dengan selisih 00.052.
Arce selaku manager sekaligus kepala mekanik dari HTJRT yang mengaku melakukan pengecekan hingga perubahan settingan di setiap Heatnya merasa cukup puas dengan perolehan HTJRT di seri final INCS 2016 ini. Terlebih salah satu pembalapnya yang berhasil mengumpulkan poin hingga berhasil memperoleh juara dua pada kejuaraan nasional kelas A yaitu Herdiko Setyaputra. Tidak hanya itu, Valentino Ratulangi juga memperoleh juara lima dan Adrian Septianto di urutan ke tujuh.
Adrian Septianto pada kejuaraan nasional kelas F menempati posisi ke enam dan Valentino Ratulangi di posisi ke delapan.
Untuk kejuaraan nasional kelas B, Adrian Septianto juga menempati posisi tertinggi dengan perolehan sempurna di lima seri yang mengantarkannya. Reindy Riupassa yang mengaku mulai menemukan settingan yang pas untuk mobilnya pada seri empat dapat menempati posisi dua. Kemudian Ricky Herdiana dan Koh Petrus harus puas berada di posisi tiga dan empat.
“Memang kita mulai mendapatkan setingan yang pas mulai di seri empat, di seri sebelumnya bisa dikatakan mobil masih berada pada kondisi yang belum maksimal dikarenakan setingan mobil yang kurang pas. Tapi dengan persaingan yang cukup ketat di tahun ini saya merasa cukup puas dengan perolehan kami, tahun depan kami akan menyempurnakan kembali mobil-mobil yang digunakan dan sepertinya aka nada tambahan pembalap yang memperkuat HTJRT.” Pungkas Arce.