
Sistem Driver-assist Punya Banyak Sebutan Berbeda, Pada Bingung Nggak Sih?
- Jan 31, 2019
- 0 comments
- lie
- Posted in Did You Know?Headline
Seiring perkembangan teknologi yang sangat pesat dan semakin canggih, produsen mobil/ automaker menghadirkan beragam fitur supaya berkendara jadi lebih praktis dan instan tanpa perlu repot. Tetapi apakah kalian sadari bahwa fitur teknologi yang ditawarkan tiap brand mobil memiliki fungsi yang sama, meskipun faktanya hanya berbeda nama atau penyebutan saja. Sebut saja Distronic Plus with Steering Assist, Adaptive Cruise Control with Stop & Go atau Collision Warning with Brake Support dan lain sebagainya. Jujur deh, kalian pasti bingung dengan nama/sebutan yang berbeda untuk Advanced Driver Assist Systems (ADAS).
Oleh karena itu, American Automobile Association (AAA) telah melakukan penelitian baru, yang mengatakan bahwa automaker menggunakan terlalu banyak nama berbeda untuk teknologi ADAS ini. Menurut survei terhadap 34 merk mobil yang dijual di AS, tim AAA menemukan fakta bahwa ada 40 penyebutan berbeda yang digunakan untuk menggambarkan teknologi Automatic Emergency Braking, 20 nama berbeda untuk Adaptive Cruise Control, 19 nama berbeda untuk Lane-keeping Assistance, dan 15 nama untuk fitur Rear Cross-traffic Warning.
“Pemberian nama sistem menyebabkan kebingungan bahkan para teknisi kami. Bagaimana kita memberi tahu calon pembeli apa yang dicari pada kendaraan? Sangat membingungkan,” cetus Greg Brannon, AAA Director of Automotive Engineering and Industry Relations. Ditambah, ketika automaker menggabungkan beberapa teknologi keselamatan dalam satu paket, AcuraWatch VS Honda Sensing misalnya.
AAA telah membuat daftar nama standar untuk penyebutan fitur ADAS yang diharapkan akan diadopsi oleh pihak automaker. Adapun demikian, automaker masih bisa menggunakan sebutan sendiri, tetapi AAA mendorong mereka untuk menggunakan istilah standar dalam periklanan, sehingga konsumen dapat memahami lebih jelas teknologi apa yang ditawarkan pada kendaraan.
“Daftar istilah yang kami usulkan mungkin tidak sempurna, tetapi kami berharap ini berfungsi sebagai titik awal. Kami pikir hal ini penting agar lebih jelas soal sebutan dan konsistensi,” imbuh Greg. Ia pun menambahkan bahwa AAA berencana untuk membagikan daftar tersebut kepada automaker, pihak regulasi, dan pembuat kebijakan.
Usulan nama/ sebutan diantaranya:
– Dynamic Driving Assistance: fitur untuk mengontrol kemudi, akselerasi dan pengereman
– Semi-Automated Parking Assistance: fitur yang mewajibkan pengemudi mengarahkan dan mengerem
– Fully-Automated Parking Assistance: fitur rem, akselerasi dan shift secara otomatis tanpa bantuan pengemudi
Daftar tersebut juga membedakan antara Forward Automatic Emergency Braking dan Reverse Automatic Emergency Braking, agar calon pembeli memahami cara kerja sistem dalam antisipasi terjadinya tabrakan. “Katakanlah seorang konsumen dalam satu kendaraan familiar dengan fungsi yang terkait pengereman otomatis, kemudian meraka mendadak ganti mobil yang berbeda, konsumen benar-benar tahu apa yang sebenarnya mereka beli,” jelas Greg.
Sebutan fitur ADAS menjadi faktor penting karena pengemudi semakin bergantung pada sistem ini, jika seseorang tidak paham secara jelas sistem kerja fitur, bagaimana mereka bisa menggunakannya dengan aman saat berkendara?
Berdasarkan survei AAA November lalu mengungkapkan bahwa pemilik/ pengemudi umumnya memiliki ekspektasi berlebihan soal kemampuan mobil yang dimilikinya. Tercatat sekitar 40 persen responden mengatakan mereka berpikir fitur seperti Autopilot, ProPilot dan Pilot Assist berarti memiliki kemampuan self-driving tanpa keberadaan pengemudi, padahal salah besar. Pengetahuan soal fitur kendaraan termasuk cara kerjanya memang sangat penting untuk dipelajari.