SEMARANG – Demas Agil tidak menyia-nyiakan kesempatan yang datang untuk mengikuti rangkaian Kejurnas Sprint Rally Semarang 2024. Menurutnya, ini adalah langkah pertama dirinya di ajang tersebut, dan belum pernah dilakoni sebelumnya.
Penawaran untuk ikut ambil bagian ini sejatinya datang dari koleganya yakni Andi Yusrizal, yang secara langsung memberikan kesempatan kepada putera Agus Djohansyah untuk merasakan adrenalin yang berbeda dari kompetisi tersebut.
“Alhamdulillah sekarang dapat kesempatan dari Om Andi BART Motorsport. Awalnya enggak menyangka, karena ditawarin ikut, akhirnya dia langsung daftar dan ini benar-benar saya tinggal ngegas,” buka Demas Agil, dalam pesan singkatnya.
Demas Agil bertandem dengan co-driver senior Lanang Damarjati
Meski sudah malang melintang di beberapa cabang motorsport, namun kehadirannya di Kejurnas Sprint Rally Semarang 2024 merupakan debutnya. Sebelumnya, untuk segmen balap tanah, ia sempat mengikuti Speed Offroad, dan tentunya ini berbeda dengan kompetisi yang saat ini ia ikuti.
“Kalau di sprint rally, dan ini belum pernah sama sekali. Speed offroad pernah, dan itu berbeda ya. Lagi pula saya pakai yang FFA terus, jadi pasti agak berbeda,” tambah Demas.
Dalam eksistensinya tersebut, Demas yang menggeber Proton bersama Co-Driver Lanang Damarjati, mengaku tidak ada persiapan khusus. Menurutnya, sama seperti balapan yang lain, hanya saja pada kali ini ia lebih banyak menjadi pendengar yang baik dari seniornya, Lanang Damarjati.
“Dan persiapannya biasa aja kaya di balapan lainnya. Dengan Co-Driver, saya dikasih kesempatan untuk dinavigatorin sama yang senior dan sudah pro, om Lanang. Di sini saya lebih banyak mendengarkan, karena saya mau menyerap ilmunya karena dia banyak banget pengalamannya,” bebernya.
Dengan Proton, Demas Agil turun di Kelas F.2
Dalam debutnya tersebut, Demas Agil langsung turun di Kelas F.2, di mana ini menjadi salah satu magnet yang banyak menarik peserta. Secara perhitungan dari pembalap tersebut, dari 131 total peserta, ada 31 peserta di Kelas F.2.
“Dibanding yang lain, kelas ini jauh lebih banyak dan semua menumpuk di sini. Justru saya lebih senang karena persiangannya sengit. Dan itu pula, saya selalu tekankan enggak mau ikut balapan yang kelasnya sepi,” lanjut Demas.
Dengan minimnya pengalaman tersebut, Demas Agil, tidak muluk-muluk untuk mengenai hasilnya. Menurutnya, salah satu hal yang realistis adalah bisa memaksimalkan kemampuannya agar bisa mendapatkan hasil yang sesuai.
“Target di seri ini, buat saya yang penting saya bisa perform dengan baik dan bagus. Saya fokus di diri sendiri, dan memaksimalkan yang saya bisa, dan saya sempurnakan apa yang saya lakukan. Perkara hasil itu akan mengikuti belakangan karena ini pertama kali,” pungkasnya. (*)
