Connect with us

Garage

Yuk, Ngintip Museum Kece “Lions Drag Strip”

Museum bertemakan otomotif tergolong sangat jarang di Tanah Air, lantaran dapat dihitung dengan jari sebut saja Museum Angkut dan Hauwke’s Auto Gallery yang menampilkan koleksi pribadi. Beda halnya dengan museum satu ini, mendirikan museum sebagai bentuk penghormatan untuk para pembalap legendaris, baik atribut, mobil balap, piala, foto maupun sosok yang terlibat didalamnya.

Museum itu adalah Lion Drag Strip yang berlokasi di Rancho Dominguez, California, dimana didedikasikan untuk Marion Lee “Mickey” Thompson — sang promotor yang juga seorang pembalap sekaligus builder auto race, termasuk didekasikan untuk pembalap legendaris lainnya.

Sekedar info, pasti anda tidak asing dengan nama itu. Coba tebak! Yaps,  tak lain adalah ban Mickey Thompson yang diambil dari nama sang pemilik, merk ban terkemuka yang saat ini kerap menghiasi mobil balap dan offroad. Ia mulai mengawali bisnis aftermarket tahun 1960, kemudian tahun 1963 Ia menciptakan “Mickey Thompson Performance Tyre” yang mengembangkan ban khusus balap seperti Indianapolis 500.

Nama museum Lions Drag Strip diambil dari ajang balap di Long Beach, California, tahun 1955-1972 dibawah asuhan Mickey Thompson. Sementara itu “Lion” diambil dari nama sponsor yakni Lions Club International yang kala itu disetujui oleh American Hot Rod Association (AHRA). Awalnya ajang ini lahir sebagai upaya dalam mengurangi balap liar, kemudian terciptalah wadah untuk memberi kesempatan para pembalap jalanan berkompetisi secara legal.

Seiringnya waktu, Lions Club dan sejumlah sukarelawan mengumpulkan dana untuk meningkatkan serta membangun fasilitas, kemudian terbentuklah Lions Associated Drag Strip (LADS). Keuntungan yang diperoleh LADS disumbangkan ke sejumlah yayasan non-profit seperti komunitas tuna netra, anak-anak berkebutuhan khusus, Palang Merah dan sebagainya. Slogan “Drive the highways, Race at Lions” mengiringi kesuksesan ketika lebih dari 15.000 pengunjung di hari pertama dan 300 mobil berkompetisi.

Selama tujuh belas tahun, ajang ini diklaim sebagai salah satu trek terbaik dan tercepat di Amerika Serikat. Dari situlah banyak mencetak pembalap ternama dan saat ini dirangkum dalam museum Lions Drag Strip yang didirikan oleh CEO Price Transfer Rick Lorenzon dan sejumlah relawan.

Saat memasuki museum Lions Drag Strip (LDS), pengunjung akan berjalan melalui deretan koleksi mobil tua, barang antik dan automobilia milik Rick. Setelah tiba di area drag strip, pengunjung disuguhi atmosfer ala sirkuit LDS dengan dinding artwork berlukiskan kerumunan penonton, timing tower dan juga mural bergambar singa. Tak tanggung-tanggung, goresan artwork dilakukan oleh seniman ternama seperti Kenny Youngblood dan Yvonne Meclalis, tak heran jika detail desain area tersebut terlihat fantastis.

Setiap ruang seakan menyiratkan banyak kisah dari perjalanan LDS selama tujuh belas tahun. Ada kotak kaca yang penuh dengan aparel ataupun perlengkapan otentik dari ajang LDS seperti kartu pass, piala, jaket, fire suits, helm, spare part, bahkan papan nama fasilitas ajang tersebut. Barang yang telah melalui proses kurasi di museum ini unik dan memiliki kisah dibaliknya.

Disisi lain pengunjung akan menemukan deretan mobil balap yang digunakan pada kala itu, termasuk Chassis Research TE-440 yang disebut “Antique Doll” dengan mesin depan Oldsmobile 394 ci. Antique Doll adalah Eliminator Top di ajang LDS yang dibangun oleh builder mesin Gene Adams, sasis Ronnie Scrima serta pembalap Mort Smith.

Museum LDS juga memamerkan Wall Of Fame 12 pembalap berprestasi yang kehilangan nyawa saat berlaga, diantaranya Mort Smith dan Mickey Brown. Mickey Brown pernah memecahkan rekor berkecepatan 150 mph dengan pompa gas, sayangnya karena mobil keluar jalur dan terguling merenggut nyawanya di usia 21 tahun pada 12 September 1959.

Museum LDS telah resmi dibuka pada 22 Juni lalu dan dihadiri oleh pembalap ternama seperti Tommy Ivo, Don Prudhomme, Ed Iskendarian, Danny Thompson, Larry Sutten, Gene Adams, Carl Olson, Steve Chrisman, dan masih banyak lagi. Pada sesi diskusi mereka bercerita tentang masa lalu — para legendaris yang membuat Lions Drag Strip menjadi ikonik.

Pada prinsipnya, misi dari museum Lions Drag Strip adalah untuk menghormati para pembalap drag sebagai bagian dari budaya otomotif California Selatan dan untuk menginspirasi generasi di masa depan.

Comments

13 Tahun eksistensi ETCC Indonesia di ajang motorsport nasional 13 Tahun eksistensi ETCC Indonesia di ajang motorsport nasional

13 Tahun Eksistensi ETCC Indonesia Jadi Tonggak Sejarah Motorsport Nasional

Touring Car

Honda Racing Gallery kembali dibuka di Sirkuit Suzuka Jepang Honda Racing Gallery kembali dibuka di Sirkuit Suzuka Jepang

Museum Honda Racing Gallery Kembali Dibuka di Sirkuit Suzuka Jepang

News

Bengkel Siaga Suzuki siap layani konsumen selama musim mudik 2024 Bengkel Siaga Suzuki siap layani konsumen selama musim mudik 2024

Bengkel Siaga Suzuki Siap Kawal Mudik Para Konsumen

News

ExxonMobil kerahkan bus premium untuk mudik nyaman mekanik 2024 ExxonMobil kerahkan bus premium untuk mudik nyaman mekanik 2024

ExxonMobil Kerahkan Bus Premium untuk Antar Mekanik Pulang Kampung

News

Copyright © 2022 Fastnlow.net. Theme by Fastnlow, powered by CV. OTOMEDIA NUSANTARA.

Connect