BOGOR – Seri ketiga European Touring Car Championship (ETCC) yang berlangsung Minggu (25/8), menjadi momentum tersendiri bagi pembalap Sentul Speed, Alvito Hardianto. Meski jalannya balapan tidak begitu mulus, namun ia masih mampu memperlihatkan konsistensinya untuk meraih gelar Juara Umum.
Dijelaskan oleh putera Didi Hardianto tersebut, pada balapan yang berlangsung selama 12 putaran, BMW E36 yang dikemudikan sempat dihantui masalah lantaran mesinnya menjadi terlalu panas. Dengan kondisi tersebut, ia memutuskan untuk masuk ke pit dan meminta kepada tim mekanik guna mengecek kondisi mesin.
“Mobil sempat panas, tapi di temperatur suhu masih bisa turun akhirnya untuk memastikan lagi supaya aman, saya memutuskan masuk ke pit. Tetapi begitu di cek kondisinya, tidak ada yang bermasalah dan akhirnya karena di Kelas Master pembalap lain juga ada yang bermasalah, saya akhirnya memutuskan untuk kembali,” jelas Alvito.
Hal tersebut ia lakukan guna mengamankan poin yang tengah dikumpulkan, di mana hal tersebut bisa dipupuk untuk menjadi modal awal dalam menggapai target gelar Juara Umum pada akhir musim 2024.
Setelah dilakukan berbagai pengecekan setelah mobil berhasil finish dengan sempurna, tim mekanik baru menemukan penyebab mesin menjadi overheat. Dalam informasinya, disebutkan ternyata radiator ada yang kegeser dan posisinya jadi turun sehingga fan atau kipas tidak berfungsi dengan baik.
Sementara bicara mengenai persaingan yang terjadi di papan klasemen, adik kandung pembalap wanita serbabisa, Alinka Hardianti, mengungkapkan pertarungan berjalan begitu sengit. Pasalnya, pada setiap seri yang digelar, lawan yang harus dihadapi berbeda-beda.
“Sebenernya kalau dibilang sengit itu sengit, cuman kadang mungkin absennya pada bolong-bolong, jadi kadang di seri pertama ketemu A, di seri kedua ketemu B. Dan ini tinggal nungguin aja, kalau semuanya turun, baru kayaknya seru banget,” bebernya.
Setelah berhasil menuntaskan pertarungan di seri ketiga lalu, kini posisi Alvito Hardianto masih kokoh bertengger di puncak klasemen pembalap kategori Master dengan perolehan 72 poin. Sementara di bawahnya, di tempati oleh Raden Rauf dengan 34 poin dan Zharfan Rahmadi di posisi ketiga dengan perolehan 34 poin. (*)