Connect with us

Event

Gande Dalbo Akui Masih Perlu Banyak Jam Terbang untuk Kompetitif di Kejurnas Sprint Rally

MALANG – Untuk bisa bertarung secara kompetitif di sebuah kejuaraan, pereli tidak hanya mengandalkan spesifikasi dewa pada mobil yang digunakan. Man behind The Wheel, juga menjadi salah satu faktor yang memengaruhi hasil untuk bersaing secara kompetitif.

Hal ini yang sekiranya dirasakan oleh Gande Dalbo, pereli asal Jogjakarta saat mengarungi putaran pertama dan kedua Kejurnas Sprint Rally di Malang, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

Photo by Nudiyahghulam

Photo by Nudiyahghulam

Berpasangan dengan co-driver handal, M Redwan, Gande, mengaku perlu lebih banyak jam terbang untuk lebih terbiasa terhadap karakter mobil serta driving skill-nya. Terlebih, pada musim ini ia menggeber Mitsubishi Lancer GTi dan turun di Kelas F.3 yang dikenal sebagai kelas neraka untuk mobil berpenggerak roda depan.

“Menurut saya mobil kita sudah cukup kompetitif. Speknya juga sudah lumayan tinggi dan sudah lebih dari cukup ya. Tapi, berdasarkan feeling saya sendiri, saya masih perlu meningkatkan kemampuan saya. Mungkin lebih sering latihan, lebih sering pelajari teori-teori yang pastinya berguna untuk menambah jam terbang,” jelas Gande, saat berbincang dengan FastnLow.

Photo by Nudiyahghulam

Hal tersebut juga diakui oleh co-drivernya, M Redwan. Saat melakoni putaran pertama dan kedua, Gande, dinilai masih harus lebih berani untuk mengaplikasikan beberapa teknik yang sejatinya bisa memberikan performa lebih baik lagi.

“Untuk Gande, sebagai masukan dari saya dia itu harus memperbanyak jam terbang, supaya bisa memoles kebolehannya menyetir mobil reli. Banyak teknik yang belom diaplikasiin di dia. Seperti contohnya, dia hsrusnga bisa melakukan late braking, dan teknik pengeremannya juga harus dikoreksi lagi sedikit-sedikit. Seperti contohnya, di Kelas M itu, orang melakukan pengeremannya di ujung, jadi kalau memang masih kurang braking pointnya, ditambah lagi gasnya. Ya saya coba memberikan inputan seperti itu, sama paling teknik menyetirnya juga, saya kasih masukan lagi,” imbuh Redwan.

Photo by Nudiyahghulam

Photo by Nudiyahghulam

Meski secara kemampuan Gande harus lebih meningkatkan kualitasnya, namun pada putaran pertama dan kedua ini ia bersama Redwan berhasil memetik kemenangan yang impresif. Sepanjang dua putaran berlangsung, Mitsubishi Lancer GTi yang dikemudikannya berhasil mengantarkan ia dan co-driver untuk masuk ke posisi tiga besar.

Sebagai informasi tambahan, hasil akhir pada putaran pertama, Gande Dalbo sukses meraih posisi pertama di Kelas F.3, posisi pertama di Group F, dan posisi ketiga di Kejuaraan Umum.

Sementara pada putaran keduanya, lantaran ada masalah teknis pada mobil reli, ia harus turun peringkat di Kejuaraan Umum di posisi keenam. Namun untuk hasil akhir di Kelas F.3, Gande tetap leading dan di Group F juga masih memimpin. (*)

Photo by Nudiyahghulam

Photo by Nudiyahghulam

Photo by Nudiyahghulam

Comments

13 Tahun eksistensi ETCC Indonesia di ajang motorsport nasional 13 Tahun eksistensi ETCC Indonesia di ajang motorsport nasional

13 Tahun Eksistensi ETCC Indonesia Jadi Tonggak Sejarah Motorsport Nasional

Touring Car

ExxonMobil kerahkan bus premium untuk mudik nyaman mekanik 2024 ExxonMobil kerahkan bus premium untuk mudik nyaman mekanik 2024

ExxonMobil Kerahkan Bus Premium untuk Antar Mekanik Pulang Kampung

News

Setiawan Santoso pakai mobil baru di GTWCA 2024 Setiawan Santoso pakai mobil baru di GTWCA 2024

Tak Lagi Pakai Porsche di GTWCA 2024, Setiawan Santoso Beberkan Alasannya

News

Tim Indonesia di ajang Taiwan Gymkhana International Prize 2024 yang diwakili oleh Anjasara Wahyu (kiri), Canya Prasetyo (tengah) dan Adrian Septianto (kanan) Tim Indonesia di ajang Taiwan Gymkhana International Prize 2024 yang diwakili oleh Anjasara Wahyu (kiri), Canya Prasetyo (tengah) dan Adrian Septianto (kanan)

Wakili Indonesia di Gymkhana Internasional, Peslalom Ini Merasa Tertantang

Slalom

Copyright © 2022 Fastnlow.net. Theme by Fastnlow, powered by CV. OTOMEDIA NUSANTARA.

Connect