Jakarta – 17 Oktober 2016, Setelah melalui perdebatan panjang tentang kepengurusan PP IMI, akhirnya kesepakatan pun telah ditemui untuk menyudahi perselisihan untuk semakin memajukan organisasi. Kesepakatan melalui musyawarah mufakat sebenarnya telah dimulai pada 13 Oktober 2016 di hotel Century – Jakarta antara dua kubu yaitu Prasetyo Edi Marsudi dan Sadikin Aksa.
Memang semenjak Saidikin Aksa terpilih menjadi ketua umum PP IMI terjadi kisruh karena dianggap terjadi kecurangan. Bahkan menempuh jalur hukum hingga berlanjut ke Badan Arbitrase Olahraga tetapi dengan pertemuan hari ini yang berlangsung di Hotel Ambhara, musyawarah mufakat pun diperoleh.
“Alhamdulillah, pada 13 Oktober kita telah melakukan musyawarah mufakat bagaimana dan dibuat apa IMI kedepannya. Saya mendukung Sadikin Aksa untuk membangun dan memimpin IMI hingga masa jabatannya berakhir,” ungkap Prasetyo
“Organisasi ini sangat besar dan harus mampu mengakomodir komunitas yang ada di bawah IMI. Selain itu, para pengurus harus mengerti tentang tugasnya. Istilahnya pada pemerintahan ada lelang jabatan jika tidak mampu jangan dipaksakan.”
Sesuai dengan kesepakatan tanggal 13 Oktober, maka akan ada evaluasi pada PP IMI tentang kepengurusan. Siapa saja yang dapat melakukan tugasnya, tentu akan tetap dipertahankan untuk memajukan dan membesarkan PP IMI.
Sedangkan untuk hari ini, merupakan lanjutan dari musyawarah mufakat tetapi kali ini dihadiri oleh hampir seluruh ketua PengProv IMI maupun perwakilannya. Hasilnya seluruh perselisihan “Hari ini merupakan sejarah baru untuk PP IMI, tidak ada lagi perselisihan untuk memajukan organisasi yang sama-sama kita cintai,” ungkap Sadikin Aksa.
“Kedepannya tidak ada lagi memikirkan tentang kepentingan pribadi maupun kelompok. Saya juga meminta pak Pras mengevaluasi karena lebih berpengalaman dalam berorganisasi. Ini adalah inti dari musyawarah mufakat hari ini, kita sama-sama pembalap jadi tidak ingin melihat ke belakang untuk memajukan IMI yang kami cintai.
Dengan demikian PP IMI telah bersiap kembali untuk memajukan dunia motorsport Indonesia.