Kejurnas speed offroad putaran ke 2 di Sirkuit Tembong Serang Banten telah usai dilaksanakan. Gelaran akbar adu cepat di lintasan tanah bertajuk Indonesia X-treme Offroad Racing dengan 2 hari pelaksanaan menempuh 4 Special Stage dan 2 Special Stage tambahan di hari minggu ini diikuti dengan antusias yang luar biasa oleh para pembalap dari berbagai wilayah di tanah air. Lintasan yang panjang dan berkarkter hi-speed ini menyuguhkan tikungan menarik maupun jumpingan yang menantang offroader untuk beradu skill (keterampilan) mengemudinya, dan tentunya hal itu juga menjadi tontonan yang menarik bagi warga sekitar Jawa Barat.
Salah satu dari puluhan tim yang ikut serta dalam balap yang paling bergengsi saat ini adalah Super O2 Racing Team. Team yang beranggotakan beberapa pembalap handal pada seri kedua IXOR ini menuai hasil akhir yang kurang memuaskan. Hanya Herry Thaib (Aik) dengan navigator Wahyono meraih posisi terbaik pada kelas, 1 group 4. Pembalap asal Aceh ini melaju dengan sempurna hingga putaran akhir hingga memantapkan posisisinya meninggalkan rival-rivalnya dibelakang pada karbu yang terkenal sebagai kelas bersejarah ini.
Sementara Memen Harianto yang dari Super O2 yang tahun ini disupport juga oleh Evalube Helios, Maknah Tour, Rudy Project dan Dana Suspensions Specialist (DSS) ini mengalami trouble pada tunggangannya. Mengalami kejadian yang sepele namun sangat tidak mengenakkan yaitu putusnya tali gas di SS 1 lap pertama. Sempat dibetulkan didalam lintasan, namun tali gas macet sehingga terkunci pada RPM 4500an. Akhirnya memutuskan keluar lintasan karena Memen menganggap membahayakan dirinya sendiri, peserta lain maupun penonton bila dipaksakan untuk finish. Ditambah lagi pada SS 2, salah satu fan pendingin radiatornya macet, sehingga mengalami overheating engine yang akhirnya memaksanya tidak dapat melanjutkan SS 3 dan 4.
Nasib kurang baik pun menimpa pembalap satu teamnya, Eko Lurianto. Meskipun catatan waktu dari 3 SS yang ditempuhnya dengan cukup baik, namun karena pada SS 1 fuel pump nya mati hanya beberapa ratus meter dari garis finish membuat pembalap yang disupport oleh Indonesia Vapor bernavigator Cyrus Adi ini merelakan posisinya diambil sang rival dan menempati posisi ke 11 di kelas 3 group 4. “namanya juga balap. ada kalah ada menang. kalau belum rezeki emang susah didapat” canda sipemilik toko Kiara peralatan balap di bilangan fatmawati, Jakarta Selatan ini.
H. Arif yang memberi jantung Toyota 2JZ pada mobilnya dengan navigator senior asal papua (Iwan Papua) pun mengalami hal yg sama. Pecah ban dan putus tracksion bar, Pada SS 2 membuatnya terlempar dari posisi yang seharusnya. Sementara, Hadaris Alit dengan navigator Aviantoro terpaksa puas diurutan ke 8 setelah salah satu pistonnya tidak dapat bekerja dengan maksimal yang mengakibatkan Jeep Cherokee-nya pincang di 2 SS terakhir.
Disela-sela kesibuknya, Haji Badawi sebagai leader team menjelaskan kepada Fastnlow.net bahwa putaran 2 serang tetap disyukuri karena seluruh peserta team dapat berpartisipasi dengan maksimal dan pulang dengan selamat dan berbekal dari putaran 2 ini, keseluruhan team bersepakat untuk mengevaluasi seluruh kekurangan danempersiapkan semua dengan lebih baik pada putaran berikutnya. pendapat yang sama disampaikan oleh DJ Lody Natasha “masih ada 5 putaran lagi sampai dengan akhir tahun. Kami akan berusaha semaksimal mungkin mengejar ketertinggalan perolehan team kami dengan menyiapkan semua dari jauh-jauh hari. Semoga kedepan kami lebih baik” ujar wanita cantik yang menjadi navigator Memen Linggau dari tahun lalu ini.