Connect with us

Did You Know?

Ini Lah Penyebab Kenapa Stir Kemudi Mobil Terasa Berat

Kita akan sangat merasa sebal ketika membawa mobil pelan namun setir berat serasa tidak ada power steering. Apalagi kondisi jalan berkelok, memaksa kita untuk terus memutar roda kemudi. Terus, apa penyebab setir mobil berat? Sistem setir mobil saat ini kebanyakan sudah menggunakan electrik power steering. Yaitu sistem stir dengan bantuan motor listrik untuk meringankan beban kemudi. Sebelum pengaplikasian elektrik power steering ini, sistem hidrolik power steering menjadi pilihan utama.

Hidrolik power steering adalah sistem yang digunakan untuk meringankan beban kemudi dengan bantuan tenaga mesin melalui cairan hidrolik dalam hal ini minyak power steering. Namun masalah yang kerap melanda sistem hidrolik power steering adalah masalah stir berat. Terkadang, malah masalah stir berat ini hanya dirasakan di satu sisi kemudi, atau setir berat sebelah. Ternyata penyebab masalah ini tidak jauh-jauh dari sistem hidrolik power steering yang bermasalah.

Penyebab Setir Mobil Berat

1. Oli power steering kurang/lewat masa penggantian

Karena menggunakan prinsip hidrolik sebagai pemindahan tenaga, maka sistem power steering ini memerlukan fluida khusus yang mampu bertahan pada suhu tinggi dan tekanan tinggi. Biasanya oli power steering, menggunakan jenis ATF atau automatic transmission fluid yang biasanya diisi untuk transmisi otomatis mobil. Ini karena secara prinsip, baik transmisi otomatis atau sistem power steering sama-sama bekerja dengan prinsip hidrolik. Sehingga oli transmisi matic digunakan untuk mengisi power steering mobil.

Namun, oli akan mengalami degradasi tiap kali digunakan. Proses degradasi memang hal yang wajar terjadi bukan hanya pada oli ATF tapi oli mesin juga bisa mengalami degradasi. Kalau sebuah oli sudah mengalami degradasi maka kemampuannya dalam melumasi dan menghantarkan tenaga akan berkurang. Sehingga daya yang dihasilkan oleh pompa power steering tidak dapat disalurkan 100% ke steering rack. Hal ini yang membuat steer terasa berat.

Selain karena faktor degradasi minyak power steering, kekurangan minyak power steering juga berpengaruh terhadap penyaluran tenaga dari pompa ke steering rack. Kalau olinya kurang, otomatis tenaga yang disalurkan tidak bisa full. Solusinya, cek dulu bagaimana kualitas oli power steering pada mobil anda. Kalau kondisinya hitam, maka segera ganti. Namun kalau masih merah, anda cukup cek volumenya. Isi kalau kurang. Penggantian oli power steering umumnya dilakukan antara 25.000 Km sampai 30.000 Km

2. Front Wheel Alignment

Mungkin anda pernah memperhatikan, ternyata roda mobil itu posisinya tidak vertikal 0 derajat. Ada sedikit kemiringan, biasanya bagian bawah roda lebih keluar daripada bagian atas. Itu namanya sudut chamber, salah satu dari FWA (front wheel alignment). FWA sendiri adalah setting yang dilakukan untuk mengatur posisi roda depan, agar salah satunya bisa meringankan stir.

Seiring penggunaan mobil, FWA akan berubah. Karena ban semakin terkikis dan faktor pemakaian. Sehingga FWA tidak bisa hanya dilakukan sekali, tapi apabila ada gejala seperti setri berat, atau setir yang tidak bisa kembali ke tengah secara otomatis itu tandanya FWA mobil anda mulai kacau. Solusinya, anda perlu pergi ke tempat balancing roda. Di sini, anda akan menemukan beberapa proses service terkait sudut roda depan dan penyeimbangan roda mobil yang dikenal dengan sebutan spooring balancing.

3. Long tie rod mengalami kerusakan

Long tie rod atau beberapa orang menyebutnya inner tie rod merupakan sebuah batang besi yang menghubungkan output dari rack steer ke steering knucle. Pada ujung inner tie rod terdapat sebuah ball joint yang digunakan sebagai engsel. Sehingga mampu menggerakan steering knucle meski suspensi mobil tengah bergejolak.

Masalah pada inner tierod ini biasanya menyerang pada bagian ball joint yang dimaksud. Apabila ball joint mulai oblak, maka stir akan timbul gejala seperti getar, bunyi ketika dibelokan, bahkan berat pada sebelah. Untuk masalah ini, solusinya anda tidak perlu mengganti satu set rack steer. Anda cukup mengganti satu unit inner tie rod (ada dua inner tie rod, kanan dan kiri).

4. Steering rack mengalami kerusakan

 

Steering rack dalam sistem power steering hidrolik memiliki peran yang cukup penting, karena disinilah proses powering dilakukan. Didalam steering rack, itu terdapat beberapa komponen seperti rack gear, rack seal, dan pinion gear. Setidaknya ada tiga buah seal dalam rack gear, yakni left seal, right seal, dan center seal. Left seal dan right seal akan bergerak mengikuti pergerakan rack gear. Sementara center seal posisinya diam.

Diantara seal-seal inilah oli power steering dihubungkan. Sehingga ketika salah satu seal mengalami kebocoran, otomatis tekanan hidrolik dari pompa power steering akan drop. Hasilnya setir bisa berat sebelah bahkan berat kedua arah. Untuk masalah ini, tergolong masalah berat. Meski hanya masalah seal, namun tidak ada bengkel yang mau hanya mengganti seal didalam steering rack. Karena selain prosesnya lebih rumit, seal pengganti ini juga umumnya tidak dijual. Jadi satu-satunya jalan anda harus mengganti satu set steering rack.

5. Tekanan pompa power steering lemah

Berat ringannya putaran kemudi, sangat dipengaruhi oleh tekanan hidrolik yang dihasilkan oleh pompa power steering. Sementara penghasil tekanan power steering itu diperoleh dari pompa power steering. Pompa ini terletak pada mesin bagian depan, karena pulley pompa digerakan oleh pulley mesin melalui sebuah v bel. Pompa ini juga bisa mengalami kerusakan, yang menyebabkan tekanan output dari pompa turun. Sehingga setir akan lebih berat.

7. V belt putus

Seperti yang kita singgung diatas, pompa power steering digerakan oleh pulley mesin melalui sebuah v belt. Umumnya V belt ini terbuat dari bahan karet, sehingga saat diletakan pada pulley berbahan logam tidak akan selip. Namun terkadang ada material lain yang mengganggu, misal ceceran oli. Ceceran oli ini sering ditemukan seusai melakukan penggantian oli mesin, kalau oli ini membasahi permukaan pulley atau V belt maka koneksi V belt dengan pulley akan lebih licin.

Hal tersebut memicu V belt untuk putus. Kalau v belt putus, semua komponen pendukung mesin seperti altenator, kompresor AC dan pompa power steering tidak akan berfungsi. Sehingga stir terasa berat, aki drop dan suhu kabin akan terasa panas. Solusinya, cukup mudah. Anda tinggal mengganti v belt yang putus. Namun sebelum memasang v belt baru, ada baiknya anda membersihkan pulley dari ceceran oli agar kejadian serupa tidak langsung terulang.

Comments

Insiden mobil pembalap TGRI ditabrak oleh pembalap Honda Racing Indonesia Insiden mobil pembalap TGRI ditabrak oleh pembalap Honda Racing Indonesia

Buntut Insiden Kejurnas ITCR 1200, Toyota Sebut Sudah Terbiasa Dicurangi

Headline

Ardian Ucup Pradana Ardian Ucup Pradana

Ardian Pradana Tuntaskan Seri Perdana ISSOM 2024 dengan Double Podium

Touring Car

Lima Piala Berhasil Direngkuh M Yassin Kosasih di Seri Perdana ISSOM 2024

Touring Car

Raih 4 Trofi Kemenangan Jadi Bukti Ketangguhan Hendra Kamdani

Touring Car

Copyright © 2022 Fastnlow.net. Theme by Fastnlow, powered by CV. OTOMEDIA NUSANTARA.

Connect