Connect with us

Headline

AXCR 2019 Leg 5 – Terhalang mobil, Memen Belum Mencatatkan Waktu terbaiknya

Naypyitaw (Myanmar) – Setelah Leg 4 yang ditiadakan akibat banjir melanda, di hari kelima AXCR 2019 resmi kembali dimulai untuk SS 5 atau leg 5. Kali ini lintasan memiliki jarak tempuh 79, 10 kilometer yang berada di daerah Kyaiktiyo dengan variasi obstacle yang tergolong paling lengkap.

Semenjak briefing, informasi mengatakan ada bagian yang mungkin sangat membutuhkan bantuan dari winch. Hal tersebut membuat seluruh peserta menyiapkan winch sebagai alat bantu melalui obstacle berlumpur. Tak ketinggalan Memen Harianto dan Wijaya Kusuma, dua pembalap perwakilan Indonesia Cross Country Rally Team (IXCR Team) yang berlaga dalam ajang Asia Cross Country (AXCR) 2019.

Namun sebelum menemui medan berlumpur, pembalap ditantang untuk melibas jalan aspal sepanjang 23.30 kilometer dengan ‘blind corner’ dan cukup banyak jembatan kecil. Tantangan ini tentu terasa bagi pembalap dengan bodi mobil besar, jembatan lebih kecil dari jalan sehingga feiling pembalap dan Co Driver wajib sinkron.

“Karakter lintasan pada SS 5 memang tergolong lengkap, pada lintasan tarmac memang kecepatan maksimal dapat diraih. Tetapi yang harus dikhawatirkan lebar jembatan yang lebih kecil dari jalan aspal. Insting pembalap sangat berperan penting agar tidak tersangkut atau malah terperosok.” Ungkap Memen Harianto yang dinavigatori Rimhalsyah.

Pada bagian kedua dari lintasan SS 5 yang dimulai dari KyaikHteeYoe Pagoda dengan panjang 51,27 kilometer juga tidak kalah menantang skil pembalap. Medan licin yang berada diperbukitan akan melalui pertambangan emas, perkebunan karet, sungai kecil hingga perkampungan penduduk. Kemampuan pembalap dalam melakukan manuver untuk menjaga arah kendaraan sebagai kuncinya.

“Untuk bagian kedua, sebenarnya bisa lebih cepat tetapi ketika memasuki sungai. Air membasahi filter yang terbuat dari kertas tersebut menempel pada thorttle body sehingga RPM tidak bisa turun. Dan selain itu, tadi mobil hanya bisa two wheel (rwd) saja. Handling jadi sangat sulit dijaga. Sebenarnya jika tidak tertahan mobil dari TRD saat melalui medan berlumpur, bisa melibas. Beruntung pembalap dari Jepang, Myanmar dan Kamboja membantu kami. Padahal mereka harus back track dan kehilangan waktu.” Ungkap Memen Harianto.

Saling membantu, walau sebenarnya mereka adalah kompetitor memang kerap terjadi dalam ajang Asia Cross Country Rally (AXCR). Hal ini yang menjadi pembeda dalam ajang balap reli dan selalu melekat di hati para pembalap.

Hasil untuk SS kelima, Memen Harianto bersama Rimhalsyah menempati urutan 10 pada kelas T1G, sedangkan Wijaya Kusuma yang mengendarai Jimny JB33 berhasil dengan waktu lebih baik dan mengantarkan sebagai tercepat kedelapan. Padahal suspensi dari Wjiaya Kusuma sedang bermasalah.

 

Pada kategori sepeda motor, Rudy Poa dan Fathir Muchtar belum meraih hasil maksimal. Kedua pembalap sepeda motor Indonesia Cross Country Rally Team, memang telah berusaha semaksimal mungkin, keduanya memastikan akan tampil all out pada SS 6 yang berlangsung pada 16 Agustus. Khusus untuk SS terakhir dalam AXCR 2019, jarak tempuh mencapai 50, 72 kilometer yang berada di daerah Naypyitaw.

Dukungan dan doa diharapjan dari seluruh masyarakat Indonesia, terlebih dari car enthusiast – motorsport.

Comments

Insiden mobil pembalap TGRI ditabrak oleh pembalap Honda Racing Indonesia Insiden mobil pembalap TGRI ditabrak oleh pembalap Honda Racing Indonesia

Buntut Insiden Kejurnas ITCR 1200, Toyota Sebut Sudah Terbiasa Dicurangi

Headline

Ardian Ucup Pradana Ardian Ucup Pradana

Ardian Pradana Tuntaskan Seri Perdana ISSOM 2024 dengan Double Podium

Touring Car

Lima Piala Berhasil Direngkuh M Yassin Kosasih di Seri Perdana ISSOM 2024

Touring Car

Raih 4 Trofi Kemenangan Jadi Bukti Ketangguhan Hendra Kamdani

Touring Car

Copyright © 2022 Fastnlow.net. Theme by Fastnlow, powered by CV. OTOMEDIA NUSANTARA.

Connect