Menggunakan mobil Mazda 2 yang sebenarnya masuk dalam kelas AP4, harus bertarung di kelas M1 (2.500cc) dan tentunya telah mengalami perubahan besar dalam peningkatan performa pada bagian mesin. Sedangkan Mazda 2 hanya 1.600cc dengan keunggulan dengan bobotnya lebih ringan. Tentu menjadi tantangan bagi H. Rihan Variza sebagai satu – satunya pembalap yang menggendarai mobil AP4 dalam Kejuaraan Nasional Sprint Rally putaran kedua – Meikarta.
Terlebih karakter dan setingan dari mobil AP4 ini masih belum diperoleh secara 100% untuk menyesuaikan dengan lintasan di Indonesia. “Jujur saja, kami memang masih belum memegang karakter mobil ini secara penuh, setingan suspensi harus beberapa kali diatur sesuai kebutuhan. Begitu pula pada tenaga mesin, handling untuk menjaga perfoma ketika melalui tikungan U turn harus dijaga. Masih belum secara 100% dimaksimalkan, semoga bisa segera mendapatkan karakter dari mobil ini,” ungkap H. Rihan Variza.
Dalam balapan pada Kejuaraan Nasional Sprint Rally putaran kedua – Meikarta yang menggunakan lintasan aspal/tarmac. Sesuai hasil waktu hingga SS kedua, H. Rihan Variza yang didampingi Andi Rendy sebagai Co-Driver berhasil masuk tiga besar. Namun menjelang finish pada SS ketiga, H. Rihan Variza yang sempat keluar dari lintasan sehingga langsung berimbas pada catatan waktu. Hasil akhir mengantarkan H. Rihan Variza yang mengusung bendera HRVRT BGM HBM BMB Rally Team harus puas di peringkat keempat untuk kelas M1.
H. Rihan merasa tantangan besar untuk selalu menjaga ‘racing line’ agar dapat bersaing melawan para pesaingnya di kelas M1. “Sekali melakukan kesalahan kecil medan aspal, catatan waktu pasti langsung turun. ada plus – minus antara balapan di medan tanah dan aspal. Untuk balapan di medan tanah, jika melakukan sedikit kesalahan tetapi dapat diperbaiki pada bagian lain dari sirkuit. Sedangkan untuk di Aspal harus perfect racing line nya atau Zero Mistake seperti balapan touring.”
Untuk selanjutnya, H. Rihan Variza belum dapat memastikan akan kembali berlaga pada putaran selanjutnya yang berlangsung di Sirkuit Suwarnadwipa Nusantara – Jambi pada pertengahan Oktober. “Kebetulan akan berangkat Umroh, namun jika bisa mengejar waktunya untuk balapan pasti akan mengikuti putaran selanjutnya,” pungkas H. Rihan Variza ke Fastnlow.net.