Seri perdana ISSOM telah dimulai pada minggu, 12 April 2015 lalu. Sirkuit Internasional Sentul yang kali ini resmi menggandeng ABM Motorsport dalam setiap penyelenggaraan kejuaran balap mobil ISSOM (Indonesian Sentul Series of Motorsport) 2015 ini berhasil menarik kembali para pembalap nasional untuk bertarung di sirkuit ini.
Banyak hal yang baru dalam ISSOM 2015 kali ini, salah satunya adanya kelas baru yang muncul. Satu kelas baru yang cukup menarik perhatian di ajang Indonesian Sentul Series of Motorsport (ISSOM) 2015 yaitu Sentul Super Car Championship ternyata cukup diminati. Tercatat kurang lebih sebanyak 20 starter yang notabene merupakan pembalap seeded A atau pembalap pro bersaing di kelas yang memperlombakan mobil-mobil sport ini. Beberapa nama langganan podium seperti Renaldi Hutasoit, Rudi SL, hingga drifter terkenal Emanuel Adwitya Amandio ikut meramaikan kelas Super Car. Tidak lupa pembalap berpengalaman asal Italia Domenico Caldarola juga menjadi kompetitor terberat di kelas ini.
Satu kelas lagi yang juga mengisi slot di Indonesian Sentul Series of Motorsport (ISSOM) 2015 yakni Old Skool Racing yang memberi warna yang berbeda. Jika dibandingkan dengan kelas Super Car yang didominasi oleh mobil-mobil sport bermesin di atas 3000 cc, Old Skool Racing tampil beda dengan mayoritas peserta yang mengendarai mobil-mobil tua produksi tahun 70-an macam Mercy Kebo, Mercy Tiger, VW Kodok, hingga Datsun jadul. “Mobilnya sih boleh tua tapi speednya jangan diragukan,” ujar sang promotor Ervin Malajong. Lebih jauh Ervin mengatakan bahwa awal dari pembentukan Old Skool Racing ini adalah untuk mewadahi mobil balap tua agar bisa kembali ke lintasan sirkuit. “Tujuan kami agar mobil-mobil tua ini bisa balapan. Kebanyakan mobil tahun 70-an dan maksimal tahun 78,” lanjut Ervin. Di seri 1 ini total ada 14 pembalap yang turun di Old Skool Racing. “Tadinya ada 18 starter/mobil yang akan ikut, tapi karena banyak yang berhalangan jadi sekarang ini ada 14 mobil,” tutupnya.
Selain itu, Manajemen Sirkuit Sentul berencana untuk membawa kembali balapan “kuda besi” MotoGP ke Indonesia. Meski bukan hal yang mudah namun pihak Sentul menjelaskan hal tersebut bisa saja terjadi jika satu-satunya sirkuit bertaraf internasional di Indonesia ini berbenah.
Ditanya masalah kerjasamanya bersama ABM, Management Sentul, Lola Moenek, keputusan menggandeng ABM Motorsport pihaknya sudah mempertimbangkan banyak hal. “Diantaranya kami melihat keseriusan dan dedikasi ABM untuk memajukan dunia otomotif di Indonesia. Karena alasan itu kami gandeng ABM Motorsport, di penyelenggaraan ISSOM 2015 tahun depan,” katanya. Lola bersama ABM juga menuturkan ada sisi lain yang lebih menarik dalam penyelenggaraan balap ISSOM kemarin. Selain balapan dan sport, ada juga kombinasi dengan entertainment yang dikemas dengan baik. Hal Ini dimaksudkan agar ISSOM 2015 mampu menarik pengunjung yang baru.
Sementara itu, hal senada juga dilontarkan oleh Direktur PT. Sarana Sirkuitindo Utama, Tinton Soeprapto. “Goal kita memang kesitu. Kami mesti upgrade lintasan dan sarana sentul. Tapi kami perlu dukungan semua pihak termasuk pemerintah. Mudah-mudahan bisa terwujud,” bebernya.
