TAPIN – Pereli Yoga Soegama dan co-driver Tri Arjuna akhirnya memastikan diri sebagai Juara Nasional Rally Group F 2024, setelah mencetak hattrick kemenangan sepanjang musim 2024. Hasil ini dirayakan oleh ia bersama timnya usai menuntaskan 12 Special Stage pada putaran terakhir Kejurnas Rally di Binuang, Tapin, Kalimantan Selatan, pada akhir pekan lalu (18-20/10).
Menurut pereli yang bernaung di bawah SDC ini, hasil yang ia capai memang telah menjadi target pada awal musim agar mendapatkan salam perpisahan yang manis di Group F. Tiga putaran berhasil dilakoni, dan ketiganya pun mampu menorehkan hattrick dengan merajai podium pertama di setiap serinya.
“Ini tahun kedua saya ikut rally panjang, dan yang pertama untuk ikut full series. Jadi sebelum ini, saya pernah mengikuti tapi enggak pernah full series dan hanya sesekali aja. Jadi tahun ini kita sudah komitmen untuk fokus ke rally, makannya kita ikut semua rangkaian, mulai dari Rambong Sialang, Sumatera Utara, dua seri dan ini di Binuang, satu seri,” buka Yoga.
Yoga Soegama (kiri) dan Tri Arjuna (kanan) berpose kemenangan di Binuang, Kalimantan Selatan (Foto: ist)
Disadari oleh pereli yang sebelumnya memang fokus pada ajang Sprint Rally, untuk bisa menekuni ajang rally panjang ini membutuhkan komitmen yang begitu besar. Bukan hanya soal mobil, tetapi ada banyak faktor yang harus dipersiapkan sehingga bisa menyelesaikan hingga ujung pertempuran.
“Dari tiga seri yang telah kita jalani, Rambong Sialang ini yang paling berat. Persaingan dengan team mate itu hanya selisih 1 detik dan itu menarik banget persaingannya. Dan hasilnya Alhamdulillah sesuai kita bisa menang dari Rally4 dan bisa berada di posisi teratas dengan nilai yang sempurna, apalagi itu bersamaan dengan APRC ya,” tambah Yoga.
Pencapaian dalam meraih gelar Juara Nasional Rally Group F 2024 ini sekaligus diwarnai kesuksesan lain yakni menjadi Juara Nasional Rally Non Seeded. Dengan keberhasilan tersebut, Yoga, merasa debutnya di rally panjang membuahkan kisah penutup yang manis sehingga hal ini akan bisa dikenang dengan segala cerita di baliknya.
Adapun salah satu resep keberhasilan dalam mencapai target tersebut, pereli yang menggeber Ford Fiesta R2 dan turun di Kelas F.3 menjelaskan peran co-driver memiliki porsi penting sepanjang pertempuran. Berbeda dengan sprint rally, pada kompetisi yang menempuh jarak lebih dari 100 kilometer ini, ia benar-benar menaruh kepercayaan kepada co-driver sebagai pemandu jalan.
Ford Fiesta R2 jadi amunisi Yoga Soegama di Group F (Foto: ist)
“Dulu saya pikir co-driver itu hanya memiliki peran 20 persen dari kebutuhan rally. Tapi setelah melakoni rally panjang, peran co-driver ini menurut saya 50 persen yang artinya saya benar-benar komitmen dengan pembacaan pacenote dari co-driver jadi saya percaya saja sama dia,” beber Yoga.
Perjalanan Yoga dan Arjuna di seri pamungkas lalu bukan tanpa rintangan. Dijelaskan olehnya, pada Super SS yang berlangsung di depan Kantor Bupati Tapin, Kalimantan Selatan, ia mengalami salah jalan sehingga mendapat penalti 5 menit. Namun, hal tersebut berhasil dilunasi dengan performa yang mumpuni dari awal hingga akhir. Selain itu, keduanya juga sempat mengalami mobil terbalik pada SS10. Beruntung ia bisa kembali ikut persaingan dan sukses menutup rangkaian dengan membawa pulang hasil maksimal.
Setelah berhasil menggapai targetnya tersebut, pada musim 2025 mendatang Yoga berencana untuk naik kelas dan akan memulai petualangan baru dengan tantangan dan pertempuran yang lebih menantang.
“Ya rencananya akan naik kelas, tapi untuk mobilnya masih dirahasiakan dulu,” pungkasnya. (*)
