Connect with us

Event

Wahyu Lamban Menunjukan Taringnya Di Hari Kedua Indonesian eXtreme Offroad 4×4 Individual

Hari kedua Indonesia eXtreme Offroad 4×4 disambut oleh kabut yang cukup tebal. Kabut ini berasal dari pembakaran hutan yang terjadi disekitaran Palembang. Entah bagaimana sejak pagi hari kota Lubuk Linggau sudah di tutupi kabut asap ini.

Namun walau lintasa juga diselubungi oleh kabut asap hal ini tidak mengurungkan semangat para offroader untuk melibas lintasan. Lagi pula kabut asap pada lintasan yang sudah dipersiapkan selama 2 minggu ini masih dalam jarak pandang terbilang aman. Sehingga panitia tidak perlu sampai menunda atau membatalkan jalannya event.

Setelah kemarin pada hari pertama banyak pembalap extreme kewalahan melibas lintasan yang cenderung berkarakter speed, hari ini nyawa mereka sudah mulai kembali.

IMG_0713_f
Bagaimana tidak, lintasan hari kedua yang dimulai dari ss3 ini sudah mulai menunjukan medan yang extreme. Dimana handicap dibuat lebih curam dan lebih tricky. Sehingga para offroader harus berpikir extra untuk dapat melintasi soal dengan waktu tempuh sesingkat-singkatnya.

Dan persaingan pun semakin ketat. Pada hari pertama waktu terbaik masih dipegang oleh Hendry Dunan dari Jhonlin Racing Team, tetapi dari SS 3 waktu terbaik sudah direbut oleh Wahyu Lamban dari Hardys Land Sencaki.

IMG_0747_f
Seperti biasanya sebuah event balap, pertarungan mulai memanas pada saat-saat akhir. Begitu pula pada Indonesia extreme Offroad 4×4 Individual putaran pertama di Sirkuit Lubuk Linggau ini.

Sejak SS3, SS pertama di hari kedua ini, Hardys Land Sencaki mampu menyodok best time dari Hendry Dunan dari Jhonlin Racing Team. Namun hal itu tidak berlangusng lama. Di SS 4 Hendry Dunan kembali memperoleh best time meninggalkan Wahyu Lamban dengan selisih waktu 3 detik dibawahnya. Tapi sayangnya Hendry Dunan menyentuh tali pembatas yang berarti dia dijatuhkan penalty sebesar 5 detik. Dan sampai SS 4, poin sementara Wahyu Lamban unggul 2 poin sedangkan pertarungan tersisa tinggal 1 SS lagi. Panas bung!!!

IMG_0749_f
Sementara itu, Dek Rai offroader pemula dari Dasico Uma Dui membayang-bayangi di urutan klasemen sementara di posisi ketida, namun berdasarkan poin yang ada Dek Rai masih belum bisa mengejar 2 offroader diatasnya. Walaupun mereka berdua BWTM (Batas Waktu Tempuh Maksimal/tidak finis).

Beberapa peserta offroad berasal dari luar Sumatra, berangkat ke Lubuk Linggau sudah merupakan sebuah challenge tersendiri. Lubuk Linggau bukan daerah yang dekat, bahkan mungkin daerah yang belum dikenal sama sekali bagi sebagian masyarakat.

Jadi tidak kaget kalau sejak berangkat mereka menargetkan untuk menjadi yang terbaik dari yang terbaik. Namun setelah dilihat persaingan senggit dan perolehan poin yang di dominasi oleh dua pembalap papan atas, Hendry Dunan dan Wahyu Lamban mereka hanya bisa menargetkan masuk 5 besar. Dan kesempatan itu masih terbuka lebar.

IMG_0729_f
Walaupun event offroad jarang sekali diadakan di Lubuk Linggau, tapi antusias para penonton sangat luar biasa. Hal itu bisa dilihat dari semangat mereka menonton bahkan sampai ikut berteriak untuk memberikan semangat kepada offroader yang akan berlaga. Tidak sampai disitu saja, mereka pun memberanikan diri untuk mendatangi paddock para pembalap untuk berfoto-foto di mobil offroad.

Secara keseluruhan, SMN, para penggagas serta para sponsor yang jauh-jauh membuat event perdana Indonesia extreme Offroad 4×4 Individual di Lubuk Linggau berhasil membuat para offroader dan para penonton mendapatkan pengalam baru yang luar biasa, sampai-sampai beberapa kali terdengar selentingan dari para peserta dan manager tim “ini permainan edan, seru bangeettt !!!!”

Dan sampai lah pada SS terakhir, dan sesuai dugaan pertempuran sengit akan terjadi pada SS ini. Dengan selisih 2 poin dengan Hendry Dunan, Wahyu Lamban yang menganggap lintasan di SS 5 ini sangat berpihak pada UTV, dan harus bekerja extra keras untuk untuk dapat melampaui waktu dari Hendry Dunan. Lintasan yang ternyata ada super bowl-nya ini akan sangat mudah dilewati UTV tanpa harus mengurangi kecepatan.

IMG_0787_f
Berbeda dengan mobil yang dikendarai Wahyu Lamban dengan ukuran ban yang extra besarnya itu akan kewalahan melewati rintangan tersebut. Namun dewi keberuntungan berkata lain, Hendry Dunan yang dari kejauhan sangat cepat ternyata malah lebih lambat 0,3 detik dibandingkan catatan waktu Wahyu Lamban.

Dan offroader dari Dasico Uma Dui, Dek Rai berhasil mempertahankan posisinya di peringkat ketiga. Melalui Bapak Oding sang pemilik tim, mereka bangga dan puas atas hasil yang diperoleh Dek Rai yang baru duduk dibangku SMA. “Kita jauh-jauh dari Bali dan bisa jadi juara 3 itu sudah membanggakan” tutup bapak dengan nama Dwa Ananta Oding.

Comments

Honda dan Nissan resmi berkolaborasi untuk kendaraan listrik Honda dan Nissan resmi berkolaborasi untuk kendaraan listrik

Honda Gandeng Nissan untuk Kembangkan Kendaraan Listrik

News

Layanan Goodyear Indonesia siap manjakan konsumen Layanan Goodyear Indonesia siap manjakan konsumen

Goodyear Indonesia Hadirkan Layanan untuk Kepuasan Konsumen

News

13 Tahun eksistensi ETCC Indonesia di ajang motorsport nasional 13 Tahun eksistensi ETCC Indonesia di ajang motorsport nasional

13 Tahun Eksistensi ETCC Indonesia Jadi Tonggak Sejarah Motorsport Nasional

Touring Car

Bengkel Siaga Suzuki siap layani konsumen selama musim mudik 2024 Bengkel Siaga Suzuki siap layani konsumen selama musim mudik 2024

Bengkel Siaga Suzuki Siap Kawal Mudik Para Konsumen

News

Copyright © 2022 Fastnlow.net. Theme by Fastnlow, powered by CV. OTOMEDIA NUSANTARA.

Connect