Connect with us

Garage

Prinsip Produksi Mesin Handcraft AMG, “One man, one engine”

Mercedes AMG

Headquarter Mercedes-AMG terletak di Affalterbach, sekitar 25km dari ibu kota Stuttgart negara bagian Baden-Wurttemberg, Jerman. Pusat manufaktur ini dikelilingi oleh hamparan hijau dan pepohonan yang dilengkapi dengan properti berteknologi tinggi dan keamanan ketat layaknya tempat suci bagi kendaraan berperforma tinggi. Disinilah Mercedes-Benz mendapatkan DNA dari AMG.

Bukan hanya sebagai tempat perakitan mesin Mercedes-AMG, kompleks Affalterbach mempekerjakan sekitar 1700 karyawan dimana 70 persen terdiri dari para insinyur yang terlibat langsung dalam mengembangkan semua bagian dari aerodinamika hingga knalpot, termasuk racing car. Adapun pernah dianggap sebagai “in-house tuning-arm” dari Mercedes, AMG kini merupakan divisi pentolan yang sepenuhnya dimiliki oleh Daimler Mercedes-Benz.

Sekitar 180 orang dari 1700 karyawan mendapat pelatihan khusus sebagai builder mesin yang menghabiskan waktu selama 4 tahun pelatihan untuk sampai kesini. Mungkin para builder mesin ini lebih mirip dengan dokter bedah besi yang dengan cekatan merakit ratusan part kedalam blok mesin dan pada akhirnya menjadi jantung yang berdetak, baik itu AMG-GT S Roadster maupun G-Wagon.

Didalam ruang AMG engine shop yang terang benderang, tiap builder secara metodis dan teliti mengkonstruksi mesin, menggerakan dengan troli setinggi pinggang dari satu bagian ke bagian berikutnya menggunakan kunci pas dan peralatan lain yang tergantung di plafon.

Selain itu, builder bertanggung jawab penuh terhadap setiap langkah perakitan, mulai dari memasang crankshaft dan bearing ke dalam blok V8 sambil memastikan torsi yang benar pada baut, hingga memasang twin turbocharger BorgWarner. Ketika selesai, sang builder akan menandatangani plat yang ditempelkan pada penutup mesin, seperti layaknya karya seni atau dokter yang selesai dari operasinya.

Proses perakitan pada setiap mesin direkam melalui komputer yang terkoneksi langsung dari masing-masing alat, mulai dari apakah bautnya cukup kencang hingga kualitas piezo-electric injektor bahan bakar. Setiap langkah terdokumentasi lengkap yang memungkinkan menyimpan solusi jika terjadi masalah ditahun-tahun berikutnya. Sistem komputer manufaktur AMG yang canggih memantau dan memeriksa setiap urutan dengan sempurna, baik baut, mur dan lainnya diinventarisasi dan dapat dilacak.

Builder mesin didominasi oleh kaum lelaki, cocok dengan slogan pemasaran “one man, one engine” yang digunakan Mercedes untuk mempromosikan jajaran kendaraan AMG dari A-Class ke S-Class. Tetapi seiring waktu telah berubah, kini ada empat perempuan perakit mesin diantara tembok eksklusif ini, dimana merupakan simbol bahwa perubahan itu sama konstannya dengan waktu. Prinsip tersebut tetap berlaku jika builder mendadak jatuh sakit atau ada keperluan darurat, mesin akan tetap ditempatnya dengan kondisi tertutup sampai sang builder kembali, bahkan jika berbulan-bulan sekalipun. Jadi prinsip “one man, one engine” bukan hanya slogan iklan semata.

Seorang builder dapat menghasilkan dua mesin dalam sehari yang terbagi dalam dua shift selama 8 jam. Setiap mesin akan diuji sebelum meninggalkan pabrik, berputar di kecepatan 3.000 rpm di ruangan khusus kemudian pertama kali dihidupkan dan berjalan diatas kendaraan AMG yang ditakdirkan untuknya. Mesin yang dikemas dalam peti kayu, diboyong menggunakan semi-truk keluar dari Affalterbach.

Affalterbach secara khusus menyuplai mesin V8 ke pabrik perakitan mobil Mercedes diseluruh dunia, termasuk Aston Martin DB11. Yaps, dipabrik ini memang tidak merakit mesin V6, mesin V12 yang awalnya pernah dibangun disini, kini bermarkas di Mannheim, barat daya Jerman. Prinsip yang sama juga berlaku disana, dimana satu mesin dipegang oleh satu teknisi. Mesin tidak hanya diproduksi untuk Mercedes tetapi juga untuk klien ultra premium seperti Pagani Zonda. Bedanya, satu mesin Zonda dirakit dalam waktu dua hari.

Disebut AMG, nama ini diberikan oleh mantan insinyur mesin Mercedes-Benz — Hans Werner Aufrecht dan Erhard Melcher. AMG terdiri dari inisial A yakni Aufrecht, M untuk Melcher, dan G untuk Grossaspach, kota kelahiran Aufrecht. Mereka mendapat peluang mengubah V8 6.8-liter menjadi mesin yang lebih ganas dan lantang untuk Mercedes 300 SEL (Red Pig) dan alhasil meraih posisi kedua overall pada ajang 24-hours of Spa di Belgia tahun 1971.

Dari situ AMG mulai diperbincangkan banyak orang akan kapabilitas kinerjanya dan sejarah pun mulai berjalan. Tahun 1976, AMG hanya terdiri dari selusin karyawan di bengkel kecil dan kantor yang berpusat di Affalterbach. Seperti kita tahu saat ini, fasilitas AMG mengembangkan ribuan mobil dengan mesin berperforma tinggi yang didambakan seantero bumi.

 

Btw, berapa ya gaji builder mesin AMG? Ada yang tahu?

Comments

Honda dan Nissan resmi berkolaborasi untuk kendaraan listrik Honda dan Nissan resmi berkolaborasi untuk kendaraan listrik

Honda Gandeng Nissan untuk Kembangkan Kendaraan Listrik

News

Layanan Goodyear Indonesia siap manjakan konsumen Layanan Goodyear Indonesia siap manjakan konsumen

Goodyear Indonesia Hadirkan Layanan untuk Kepuasan Konsumen

News

13 Tahun eksistensi ETCC Indonesia di ajang motorsport nasional 13 Tahun eksistensi ETCC Indonesia di ajang motorsport nasional

13 Tahun Eksistensi ETCC Indonesia Jadi Tonggak Sejarah Motorsport Nasional

Touring Car

Bengkel Siaga Suzuki siap layani konsumen selama musim mudik 2024 Bengkel Siaga Suzuki siap layani konsumen selama musim mudik 2024

Bengkel Siaga Suzuki Siap Kawal Mudik Para Konsumen

News

Copyright © 2022 Fastnlow.net. Theme by Fastnlow, powered by CV. OTOMEDIA NUSANTARA.

Connect